Catatan PKL Anak Gizi : PKL Pelayanan Gizi Institusi
Sering sekali saya mendapat pertanyaan
seperti ini “Yah, anak gizi itu cuma PKL dirumah sakit sama puskesmas aja ya?”.
Iya gak ya? Sebenarnya, secara umum lahan praktek anak gizi itu bermacam-macam,
bisa di tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, ditempat industri
makanan atau penyelenggara makanan masal/dalam jumlah banyak, dan bisa juga
terjun langsung di masyarakat. Semua mahasiswa gizi pasti pernah mendapatkan
pengalaman kerja lapangan di lahan-lahan tersebut, tapi yang berbeda adalah
proporsi waktunya. Hal ini tergantung kebijakan universtias masing-masing, dan
juga jurusan gizi di universitas itu lebih cenderung kemana. Seperti di UGM,
jurusan gizi berfokus pada gizi klinik, di IPB lebih ke gizi pangan, sedangkan
di UI jurusan gizinya cenderung gizi masyarakat. Walaupun begitu, masing-masing
tetap mengajarkan ilmu gizi klinik, pangan dan masyarakat, hanya proporsinya
yang berbeda.
Nah, ini juga menjawab pertanyaan mengapa
dicatatan PKL sebelumnya hanya membahas pengalaman PKL dirumah sakit atau
puskesmas. Oleh karena itu, dicatatan PKL kali ini saya akan menceritakan
sedikit pengalaman saya pada saat PKL Pelayanan Gizi Institusi (PGI) di Rumah
sakit Banyumas dan Katering Marwah. Kenapa di rumah sakit lagi? Karena rumah
sakit termasuk institusi yang menyelenggarakan makanan masal untuk pasien,
selain supaya sekalian satu tempat dengan PKL AGK, karena memakan waktu yang
cukup lama. Untuk lahan katering, tidak semua kelompok mendapat lahan tersebut,
ada juga yang dapat di panti wredha. Pemilihan tempat ini karena fokusnya mata
kuliah ini yaitu memperoleh ilmu mengenai penyelenggaraan makanan masal baik komersial
maupun non komersial.
Untuk PKL yang pertama di katering
Marwah selama 3 hari. Hari pertama kami dijelaskan oleh salah satu pegawai
katering mengenai sejarah singkat dan profil katering. Ternyata, pegawai
tersebut kakak tingkat kami angkatan 2012. Setelah menerima penjelasan, kami diajak
berkeliling lokasi katering. Katering tersebut berlokasi menjadi satu dengan
rumah pemiliknya, cukup luas, rapid an bersih. Kami diajak melihat proses
penerimaan dan penyimpanan bahan, pengolahan sampai pengemasan. Makanan dari
katering ini kemudian diantarkan ke 2 rumah sakit di Yogyakarta yang bekerja
sama dengan katering tersebut. Kamipun ikut membantu pegawai mengolah makanan,
sambil mengamati kegiatan di katering. Walaupun hanya 3 hari, kami mendapat
cukup banyak ilmu dan pengalaman di katering Marwah, pegawainya pun ramah dan welcome dengan kami sebagai mahasiswa
PKL.
Selanjutnya, saya PKL di RSUD Banyumas.
Jadi setelah 1 minggu PKL AGK, langsung dilanjutkan dengan 2 minggu PKL PGI,
lalu 1 minggu lagi untuk menyelesaikan tugas-tugas dari kampus. Namun karena
banyaknya tugas, akhirnya selama 1 bulan digunakan untuk PKL AGK dan PGI
bersamaan. Sama seperti PKL di Katering, kami diberi beberapa tugas, namun
lebih banyak dan kompleks karena waktunya lebih panjang. Nah apa aja kegiatan
selama PKL PGI di RSUD Banyumas? Jadi kami mengamati seluruh kegiatan
penyelenggaraan makanan, dari pembuatan siklus menu, pemesanan dan penerimaan
bahan makanan, system penyimpanan dan pengolahan bahan makanan, sampai
penyajian makanan ke pasien. Selain itu kami juga mempelajari tata letak tempat
pengolahan makanan, jumlah pegawai pengolahan dan penyaji, beban kerja pegawai,
serta hiegenitas pengolahan dan hasil makanannya sampai disajikan ke pasien.
Selama proses PKL, kami berusaha berbaur
dengan pegawai, mengamati sambil sesekali bertanya pada pegawai, namun jangan
sampai mengganggu proses pengolahan. Kami juga membantu sedikit pekerjaan,
seperti saat penerimaan bahan, kami membantu membersihkan dan memilih bahan
yang diterima. Jadi jika pesanan bahan datang, ditimbang jumlahnya, lalu
dipilih, kemudian sisanya ditimbang lagi sudah sesuai belum dengan daftar
pemesanan, jika sudah sesuai langsung disimpan, tapi jika belum sesuai akan
dikirim tambahan lagi dari supliernya. Kami juga membantu menyiapkan pesanan
bahan dari dapur untuk pengolahan makanan dan juga mencatat jumlah bahan
makanan yang ada di gudang, saat bertugas mengamati penyimpanan bahan makanan.
Untuk tugas menghitung beban kerja
pegawai, kami mendapat tugas menghitung beban kerja pramusaji. Jadi selama
sehari jam kerja pramusaji, kami mengikuti seluruh kegiatan pramusaji tersebut
sambil mengamati dan mengobrol. Alhamdulillah mendapat pramusaji yang baik,
jadinya bisa enak diajak kerja sama dengan baik. Yang paling merepotkan (hehe)
adalah saat mengamati hyegen sanitasi pengolahan bahan makanan dan hasil
olahannya. Kenapa? Karena sebelum mulai kami harus konsultasi dulu makanan apa
yang belum pernah dicek hyiegen nya, lalu kami mencatat hari apa makanan itu
dibuat. Dikarenakan pengamatan dimulai dari saat bahan mentah diterima, kami
juga harus mencari kapan bahan mentah untuk mengolah makanan itu datang, bisa
2-3 hari sebelum pengolahan. Saat pengolahanpun harus mengamati sejak awal,
jadi jika mendapat menu untuk makan pasgi atau snack pagi, maka harus mengamati
sejak sore saat persiapan bahan dan juga pukul 3 dini hari saat mulai
pengolahan. Masih ngantuk dan sepi banget
RS nya, sudah harus berangkat, serem serem gimana gitu.
Setelah selesai mengerjakan tugas,
seperti biasa ada presentasi hasil, apa saja yang sudah diperoleh selama PKL,
baik AGK maupun PGI. Memang grogi sih, soalnya biasanya di kampus hanya
presentasi didepan dosen, sekarang ditambah ahli gizi rumah sakit sebagai
pembimbing. Ya ada perbedaan memang saat presentasi, kalau dikampus kebanyakan
dosen lebih teoritis, sedangkan dilahan PKL pembimbingnya yang praktisi gitu,
jadi masukan dan komentarnya beda. Tapi ya itulah tujuan dan manfaatnya, supaya
kita bisa membandingkan antara teori dan prakteknya, biar gak idealis sekali
hehe.
Kesannya sama seperti waktu PKL AGK,
pasti ada senang, sedih, kesel, malu terharu dan lain-lain. Yang saya rasakan
setelah PKL, menambah wawasan jelas, pengalaman juga, kemampuan komunikasi
dengan orang lain, keberanian juga (malam-malam ke bangsal atau di ruang gizi
sendirian itu lumayan seram, apalagi ruang gizinya dekat tempat pemulasaran
jenazah), nambah rasa bersyukur dan ingat mati, banyak nambah hal positifnya
lah. Untuk yang kurang menyenangkan, jujur saja saat menulis curhatan ini sudah
lupa, karena memang sugesti dari awal, lupakan yang jelek-jelek hehe. Sekian
dan trimakasih, seperti biasa, semoga bermanfaat ^-^
Komentar
Posting Komentar