Laporan Praktikum Kimia Korosi Besi

LAPORAN PRAKTIKUM
KOROSI BESI



Oleh :
Diah Nurul Fathoni  (04)
XII IPA 2


SMA NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN AJARAN 2013/2014
KOROSI BESI




A. Tujuan
     Membuktikan bahwa korosi besi memerlukan oksigen dan air.

B. Alat dan Bahan
     1.  Tabung reaksi                                                        5.  Air suling 5 mL
      2. Gelas beker                                                            6.  Kristal CaCl2 2 gram
      3.  Paku besi                                                                 7. Air yang sudah dididihkan
      4.  Prop (sumbat) karet                                           8. Minyak tanah 10 mL

C. Cara Kerja
     1.  Ambillah 4 tabung reaksi, kemudian :
            a. 5 ml air suling ditambahkan ke dalam tabung  1
            b. 2 gram Kristal CaCl2 ditambahkan , kemudian kapas kering ke dalam tabung 2
            c. Air yang sudah dididihkan ditambahkan ke dalam tabung 3 hingga penuh
            d. 10 ml minyak tanah ditambahkan ke dalam tabung 4
      2.  4 batang paku besi di amplas hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu paku ke dalam tabung reaksi pada prosedur 1 di atas.
      3.  Tabung 2 dan 3 ditutup dengan prop (sumbat) karet sampai rapat.
      4.  Tabung tersebut di simpan selama 2 hari, kemudian amati perubahan yang terjadi
      5. Hasil pengamatan dicatat.


D. Data Hasil Pengamatan
Tabung
Perkaratan/korosi
1
+++
2
-
3
+
4
-
     Ket :  Karat banyak : +++
                Karat sedikit : +
                Tidak berkarat  : -
    

E. Pembahasan
Setelah disimpan selama 2 hari, pada tabung pertama yang berisi air dan paku serta tidak ditutup, terjadi perkaratan atau korosi besi dengan jumlah yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa  korosi terjadi dengan cepat karena adanya kontak besi dengan air dan oksigen. Oksigen tersebut akan bereaksi dengan besi. Oksigen mengalami reduksi dan besi (paku) akan mengalami oksidasi, sehingga terjadilah proses korosi besi.
Kemudian pada tabung kedua yang berisi paku, kapas kering dan Kristal CaCl2 dan ditutup dengan sumbat (Paku dipisahkan dari kristal CaCldengan menggunakan kapas kering), tidak terjadi perkaratan. Hal ini terjadi karena dalam tabung tersebut terdapat oksigen dan air, namun air tersebut telah diserap oleh Kristal CaClyang bersifat higroskopis (menyerap air) sehingga udara di dalam tabung kering tanpa air. Karena tidak ada air, korosi tidak dapat terjadi walaupun besi bersinggungan dengan oksigen.
Pada tabung ketiga yang berisi paku dan air yang sudah dididihkan serta ditutup dengan sumbat, terjadi sedikit perkaratan besi. Secara teori, seharusnya tidak terjadi perkaratan, karena air yang sudah dididihkan kehilangan oksigen terlarut, sehingga harusnya air dalam tabung tersebut tidak mengandung oksigen. Namun, terjadi sedikit kesalahan saat melakukan praktikum, yaitu menutup tabungnya kurang rapat, sehingga oksigen ada yang masuk dalam tabung dan menyebabkan perkaratan atau korosi pada paku.
Yang terakhir yaitu tabung empat yang berisi paku dan minyak tanah yang, tidak terjadi perkaratan atau korosi. Mungkin didalam tabung tersebut ada oksigen, namun tidak terdapat air, karena jika ada air, pasti air tesebut berada di atas minyak tanah sehingga tidak bersinggungan dengan paku dan oksigen. Minyak tanah bersifat seperti oli yang mencegah besi bersinggungan dengan air, sehingga sering digunakan sebagai lapisan untuk mencegah korosi.

     

F. Simpulan
     1. Korosi besi terjadi jika ada air dan oksigen yang bersinggungan langsung dengan besi.
      2. Saat terjadi korosi, besi mengalami oksidasi dan oksigen mengalami reduksi.

Daftar Pustaka
     Purba, Michael, Sunardi. 2012. KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XII. Jakarta : Erlangga



Komentar

Postingan Populer