Cerita KKN anak Gizi : KKN di Petungkriyono Pekalongan part 1

Desa Tlogopakis, by Wnapramudya
KKN, apa yang pertama kali kita pikirkan ketika mendengar kata KKN? Tinggal di pelosok desa? Jauh dari keluarga? Liburan di tempat wisata keren? Bersosialisasi dengan masyarakat? Bekerja di masyarakat? Atau malah Kolusi, Korupsi dan Nepotisme? Bisa dibilang semuanya benar, tapi dalam konteks ini, KKN  adalah Kuliah Kerja Nyata, bukan yang terakhir tadi ya. Jadi KKN merupakan program dari kampus sebagai wujud pengabdian kampus kepada masyarakat, sekaligus memberikan pendidikan dan pengalaman kepada mahasiswanya untuk terjun langsung di masyarakat. Tapi sepertinya tidak semua kampus mewajibkan KKN. Nah pada artikel kali ini, saya akan menceritakan pengalaman KKN saya selama 2 bulan yang cukup menyenangkan.

Saya tergabung dalam tim KKN-PPM UGM Unit JTG-69 yang berlokasi di Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Bagaimana saya bisa masuk dalam tim ini? Jadi dikampus saya, menjelang KKN, bagi mahasiswa yang ingin, dipersilahkan membentuk tim pengusul untuk mengusulkan tempat KKN, kemudian akan diumumkan oleh universitas lokasi mana yang lolos bisa digunakan untuk KKN. Namun tidak semua mahasiswa berkeinginan menjadi pengusul, ada juga yang menunggu open recruitment (oprek) tim KKN, termasuk saya. Atau jika malas ikut wawancara oprek, bisa menunggu plottingan dari kampus, biasanya h-1 bulan baru diumumkan hasil plottingan. Yah kekurangannya sih kalo oprek apalagi plottingan, belum begitu kenal sama teman-teman satu timnya, tapi kelebihannya ya enak aja gak usah mikir berat hehe.

Nah kembali ke tempat KKN saya, yaitu Desa Tlogopakis. Desa Tlogopakis ini terletak di daerah pegunungan yang cukup tinggi sehingga suhunya menurut saya sangat dingin. Perjalanan ke Desa Tlogopakis dari Jogja melalui Pekalongan memakan waktu cukup lama yaitu 7 jam perjalanan menggunakan Bis, dan 2 jam perjalanan menggunakan duplak yang berupa mobil bak terbuka sebagai angkutan umum yang sering digunakan oleh masyarakat Petungkriyono. Setelah turun dari Bis di kecamatan Doro, tim KKN saya meneruskan perjalanan menggunakan duplak yang telah dipersiapkan oleh Bapak Suntung (Kades Tlogopakis), melalui jalanan yang cukup menantang adrenalin. Jalanan menuju desa Tlogopakis berkelak kelok dan naik turun sehingga cukup bergoncang. Hal ini diperparah dengan jalan yang sudah diaspal namun banyak yang rusak sehingga menjadi berbatu dan tidak rata. Namun kami menikmatinya karena sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan hutan hijau alami dan juga udara bersih yang sangat sejuk. Setelah tiba di Desa, Tim KKN diterima dengan baik dirumah Bapak Suntung, kepala desa Tlogopakis yang bertempat di dusun Tlogopakis
Jalan menuju Desa Tlogopakis, by Wanapramudya
Tim KKN yang berjumlah 30 orang dibagi menjadi 4 Subunit, yaitu Subunit 1 di dusun Tlogopakis, Subunit 2 di Dusun Kambangan, Subunit 3 di Dusun Rowo dan Subunit 4 di Dusun Sipetung. Jarak dari Subunit 1 ke Subunit 2 dan 3 tidak begitu jauh, namun untuk jarak menuju Subunit 4 yang terletak di Dusun Sipetung cukup jauh, harus melalui Desa tetangga. Kebetulan saya mendapat bagian di Subunit 1 bersama 8 orang teman saya yang lain. Setelah sampai di Dusun Tlogopakis, Subunit 1 yang telah disambut ramah oleh keluarga Bapak Suntung kemudian dipersilahkan untuk menata barang dirumah dan beristirahat. Saat mengambil barang dari duplak dan truk pengangkut, kami juga disambut oleh beberapa anak kecil yang mengajak berkenalan mahasiswa KKN.
View Desa Tlogopakis By Wanapramudya
Hari selanjutnya, Tim KKN melakukan upacara penerimaan mahasiswa KKN-PPM UGM di balai desa, yang dihadiri oleh perangkat Desa Tlogopakis dan beberapa pihak terkait lainnya. Setelah menjelaskan tema dan tujuan KKN di Desa Tlogopakis, kami berdiskusi dengan perangkat desa mengenai masalah yang ada di masyarakata Desa Tlogopakis. Pada minggu pertama KKN, kami melakukan observasi dan wawancara mengenai permasalahan yang bias diangkat sebagai program KKN. Kami mengobservasi dengan berjalan-jalan keliling Dusun Tlogopakis. Selain itu kami mewawancarai masyarakat yang meliputi kepala Desa, pemuda dan anak-anak. Dari hasil observasi dan wawancara, kami menyusun program yang diharapkan mampu menyelesaikan masalah dan juga mengembangkan sumber daya manusia di Dusun Tlogopakis khususnya dan Desa Tlogopakis umumnya.
Bersama perangkat Desa Tlogopakis
Masing-masing mahasiswa diwajibkan memiliki minimal 5 program kerja pokok dengan jam kerja 200 jam, dan juga program kerja bantu dengan jam kerja 88 jam. Proker ini ada yang sesuai dengan bidang mahasiswa, ada juga yang lintas bidang. Saya sendiri memiliki 7 program kerja pokok, 4 proker sesuai bidang saya yaitu kesehatan, sedangkan 3 lainnya lintas bidang. Untuk proker lintas bidang, kami saling bekerja sama antar teman, karena memang dalam 1 tim KKN terdiri dari mahasiswa berbagai bidang, atau di kampus saya disebut kluster, medika, saintek, sosial dan agro. Nah apa saja program kerja yang saya miliki serta kegiatan apa saja yang yang kami lakukan selama 2 bulan tinggal di desa Tlogopakis? Akan saya lanjutkan di artikel selanjutnya, dikarenakan takut kepanjangan hehe. See you next article, semoga bermanfaat ^_^

Komentar

Postingan Populer