Laporan Praktikum Fisika Kapasitor

LAPORAN PRAKTIKUM KAPASITOR




Oleh :
Diah Nurul Fathoni  (04)
XII IPA 2



SMA NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN AJARAN 2013/2014



KAPASITOR

A. Tujuan        :           Menyelediki sifat-sifat kapasitor

B. Dasar Teori
        Kapasitor adalah dua buah penghantar (konduktor) yang sejajar dan diberikan muatan yang sama tetapi berlawanan jenis.
        Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan energi listrik yang berasal dari sumber energi listrik secara sementara yang kemudian dilepaskan lagi, contohnya baterai dan akki. Besarnya muatan yang ditampung oleh sebuah kapasitor disebut dengan kapasitansi kapasitor, yang dinyatakan dalam satuan mikro Farad, yang dirumuskan dengan :
     C =  Q/V      C = Kapasitansi           
                         Q = Muatan    
                                            V = Tegangan
Berdasarkan susunannya, kapasitor dapat dibagi menjadi 2 :

1. Kapasitor rangkaian seri

         Kapasitor yang dihubungkan secara seri, muatannya sama besar sedangkan tegangan kapasitor sama degna jumlah tegangan masing-masing kapasitor.
     Vt = V1+V2+V3

     Tegangan masing-masing kapasitor
     V= Q/C3         V2 Q/C2      V Q/C3

    Kapasitansi total dari rangkaian seri dapat dirumuskan :

      1/Cs =  1/C1  1/C2  + 1/C3

    
b. Kapasitor Rangkaian Paralel
     Pada kapasitor disusun secara paralel, tegangan masing-masing kapasitor sama dengan sumber tegangan.
          V=V1=V2=V3

     Muatan total yang tersimpan dalam kapasitor sama dengan muatan masing-masing kapasitor
          Q = Q+ Q+ Q3

     Muatan pada masing-masing kapasitor
          Q= C 1 x V1                  Q= C2 x V2          Q= Cx V3

     Kapasitor total atau pengganti paralel dapat dirumuskan
          C= C+ C+ C3

C. Alat dan Bahan

     1. Tiga buah baterai
     2. Tiga buah kabel
     3. Tiga buah kapasitor
     4. Satu buah lampu
     5. Gunting
     6. Selotip
     7. stopwatch

D. Langkah Kerja

     Kegiatan 1
     1. Kutub positif (+) kapasitor dihubungkan dengan kutub positif (+) baterai dan kutub negative (-) kapasitor dengan kutub negative (-) baterai.
     2.  Hubungkan selama 2-3 menit.
     3.  Kutub postif (+) dihubungkan ke lampu,
     4.  Kabel x dilepas lalu dengan cepat pindah ke x’ kutub negative (-) lampu seperti pada gambar.
     5. Catat dan amati hasilnya.

Kegiatan 2
      1.  Rangkai secara paralel 3 buah kapasitor seperti pada gambar.
      2.  Kutub positif baterai (+) dihubungkan dengan kutub positif (+) kapasitor dan kutub positif (+) kapasitor dihubungkan dengan kutub negative (-) kapasitor.
      3.  Tunggu hingga 2-3 menit.
      4.  kabel kutub negative (-) kapasitor dipindahkan dengan cepat ke kutub negative (-) lampu.
      5.  catat dan amati hasilnya.

Kegiatan 3
     1.  Rangkai seri tiga buah kapasitor seperti pada gambar.
     2.  Kutub positif baterai (+) dihubungkan dengan kutub positif (+) kapasitor dan kutub positif (+) kapasitor dihubungkan dengan kutub negative (-) kapasitor.
     3.  Tunggu hingga 2-3 menit.
     4.  Kabel kutub negative (-) kapasitor dipindahkan dengan cepat ke kutub negative (-) lampu.
     5.  Catat dan amati hasilnya.

E. Hasil dan Pembahasan

     Tabel hasil pengamatan nyala lampu
No
Rangkaian
Nyala Lampu
1
Rangkaian Kapasitor tunggal
Menyala redup
2
Rangkaian Paralel
Menyala terang
3
Rangkaian Seri
Tidak menyala
    





Pembahasan
                     Pada saat lampu dihubungkan dengan kapasitor rangkaian tunggal, lampu menyala tetapi redup. Saat lampu dihubungkan dengan kapasitor rangkaian paralel, lampu menyala terang, sedangkan saat lampu dihubungkan dengan kapasitor rangkaian seri, lampu tidak menyala. Secara teori, lampu seharusnya menyala, namun lebih redup dari rangkaian paralel. Namun mungkin terdapat kesalahan saat melakukan percobaan. Pada rangkaian seri lebih redup nyala lampunya, karena kapasitansi rangkaian seri lebih rendah dari kapasitansi pada rangkaian paralel. Hal tersebut menyebabkan kapasitor tidak mampu menyimpan energi secara maksimal, terlihat dari rumus kapasitansi total pada rangkaian seri,
         
           1/Cs =  1/C1  1/C2  + 1/C3

           Dari rumus diatas, diketahui bahwa kapasitansi total kapasitor rangkaian seri lebih kecil sehingga tidak dapat menyimpan energi secara maksimal yang mengakibatkan lampu menyala redup (secara teori).
                    Pada kapasitor rangkaian paralel, rumus kapasitansi totalnya yaitu :
         C= C+ C+ C3
                     Dilihat dari rumus tersebut, dapat diketahui bahwa kapasitansinya lebih besar sehingga lebih banyak menapung energi lebih maksimal dari sumbernya. Hal ini menyebabkan lampu yang dihasilkan menyala lebih terang.

F.   Kesimpulan
        1. Kapasitansi pada rangkaian paralel lebih besar dibandingkan dengan kapasitansi pada rangkaian seri.
        2. Nyala lampu yang terhubung pada rangkaian paralel lebih terang dibandingkan dengan rangkaian kapasitor tunggal dan rangkaian seri.
         3.  C= C+ C+ C3
              1/Cs =  1/C1  1/C2  + 1/C3
                C =  Q/V          

Kemungkinan kesalahan
1. Kurang lama menghubungkan kapasitor dengan sumber energi listriknya (baterai)
2. Kesalahan menghubungkan kabel dengan baterai atau kapasitor.

Daftar Pustaka

Supiyanto. 2007. FISIKA UNTUK SMA KELAS XII. Jakarta : PhiBeta

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer