Asuhan Gizi Pada CKD Stage V dengan CAPD


1.      Assesmen
Nama : Tn NH
Usia : 52 thn
Diagnosisi CKD st V
Saat ini CAPD sudah 6 bln
Riwayat terapi hemodialisa 1,5 thn
Pernah konsultasi gizi mengenai diet pada pasien dengan Hemodialisis

Antropometri :
BB : 57,2 kg
LLA 21,8 cm
TB : 169 cm
Status Gizi : LLA/LLA persentil x 100%
                  : 21,8 / 32,2 x 100%
                  : 68,01 % (gizi buruk)
Biokimia :
Albumin 3.5 (rendah) 4-5,2
Hb 10,2 (rendah) 12-14
Na 135 (normal) 135-150
Kalium 6,7 (tinggi) 3,5-5
Clorida 102 (normal) 100-1
BUN 125 (tinggi) 6-21
Urea 16,7 (normal)
SGOT 20 (normal) <37
SGPT 31 (normal) <42
Klinis :
Compos mentis
TD : 125/80 mmHg (normal)
Nadi : 20x/menit (rendah)
Suhu : 36,5 (normal)
1 minggu kaki bengkak,
BAK 10 cc/24 jam (oliguria)
Dietary :
Konsumsi sehari-hari dirumah 2x sehari utama dan snack. Recall 94% energy, 104% protein, 88% lemak, 72% karbo
pola makan 2x makan utama, sumber protein 7x seminggu (pada pasien CAPD, protein harus 5x sehari)


2.      Interaksi obat dan gizi
-          CaCO3  : sebagai pengikat fosfor dalam makanan, sehingga harus dikonsumsi bersama makanan
-         Asam folat : sebagai terapi untuk anemia pasien.
-     Cairan dialisat dekstrose 3x1,5% dan 1x2,5%, untuk menarik cairan dalam tubuh, Makin tinggi konsentrasi, makin banyak cairan yang ditarik. Kalori masing-masing 80 kkal dan 125 kcal. Dengan penggunaan cairan diasilat akan menurunkan kebutuhan kalori dari makanan, yaitu sumber karbohidratnya. 

3.      Diagnosis gizi
Peningkatan intake protein berkaitan dengan kehilangan protein dan anemia dibuktikan oleh kadar CAPD dan Hb 10,2 (NI-5.1)
- asupan inadekuat berkaitan dengan CKD dibuktikan oleh pola makan 2x makan utama, sumber protein 7x seminggu (NI-1.2)
Penurunan intake cairan, natrium dan kalium berkaitan dengan edema ekstremitas bawah, volume urin terbatas dan hiperkalemia dibuktikan oleh kaki bengkak, pengeluaran urin 10 cc/24 jam dan kadar kalium 6,7 (NI)
-   
4.      Terapi gizi
·      Tujuan
1.      Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan mempertimbang daya terima
2.      Mengganti protein yang hilang saat proses CAPD
3.      Mengatur keseimbangan cairan dan natrium untuk menurunkan edema
4.   membantu menurunkan kadar kalium
·      Prinsip/ Syarat
1.      Energi cukup untuk mencegah katabolisme 35 kkal/kgBB
2.      Protein tinggi untuk mengganti protein yang hilang karena menjalani CAPD, yaitu 1,3 g/kg BB
3.      Lemak sedang 25%
4.      Karbo cukup
5.      Natrium dan kalium dibatasi
6.      Cairan dibatasi
·      Perhitungan kebutuhan
·         Estimasi kebutuhan kalori
BBI = 90%(TB-100) = 62 kg
            Energi = 35 kkal x 62 = 2173 kcal 
·         Protein = 1,3 x 62  = 80,75 gr = 323 kkal
·         Lemak = 25% x 2173 = 543,33 kkal = 60,37 gr
·         Karbo = 2173 – 323 – 543,33 = 1306,67 kcal = 326,6 gr
cairan = IWL + toleransi + urin => 500+500+10 =>1010 ml
natrium <2000 mg 
kalium <2500 mg
kalori dari makanan 
·         Energi dari dekstrose = 3x1,5 % = 3x80 kkal=240 kkal  
= 1x2,5% = 125 kkal
= 240 + 125 = 365 kkal
            energi = 2173 - 365 = 1808 kkal
            karbo dari makanan = 1306,67 - 365 = 941,67 kkal = 235,4 gr
            Diet : Tinggi Protein, Rendah Garam, Rendah Kalium
5.      Parameter monev
Antro : BB saat cairan dialisat dikrluarkan, diukur setiap hari pada waktu dan kondisi yang sama
Biokim : albumin, Kalium, Natrium, Hb, BUN
Fisik klinis : tekanan darah, nadi, BAK, edema
Dietary : asupan makanan, asupan natrium dan cairan, daya terima makanan
6.      Konseling 
-     mencukupi kebutuhan protein setiap hari (5x sehari), utamanya yang hewani,  dijelaskan karena protein hilang banyak saat CAPD
-  memenuhi asupan makanan setiap hari untuk memperbaiki status gizi
-    membatasi cairan, dijelaskan berapa gelas sehari dan makanan apa yang tinggi kandungan airnya yang harus dibatasi
-    membatasi natrium dan kalium, dijelaskan makanan apa saja yang tinggi natrium dan kalium yang harus dibatasi (tapi tidak semua kasus harus membatasi, tergantung kondisi individu)
-    mengontrol BB  setiap hari, kalo BB turun banyak, berarti harus kontrol asupan kalium karena beresiko hiperkale cek urin, kontrol edema
 Kata sulit
·         CKD st V
Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung ≥ 3 bulan, dengan atau tanpa disertai penurunan glomerular filtration rate (GFR). Selain itu, CKD dapat pula didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana GFR < 60 mL/menit/1,73 m2 selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa disertai kerusakan ginjal. Nilai GFR menunjukkan seberapa besar fungsi ginjal. Penyebab tersering terjadinya CKD adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. CKD dibagi beberapa stage, 1-5. Stage 5 yaitu gagal ginjal kronik dengan GFR (mL/menit/1.73 m2) <15.
·         Hemodialisa
Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium V atau gagal ginjal kronik (GGK).
·         CAPD
CAPD adalah singkatan dari Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis yang merupakan bagian Replacement Renal Therapy (RRT) , dengan menggunakan peritoneum sebagai dialisator untuk pasien dengan gagal ginjal kronis. Prinsipnya adalah perpindahan suatu molekul solute dan zat terlarut dari suatu larutan konsentrasi tinggi ke larutan konsentrasi rendah secara difusi. CAPD bersifat rutin,  terus menerus dan dapat dilakukan sendiri.

Dari berbagai Sumber antara lain buku penuntun diet, PPT dosen, dan google

Komentar

Postingan Populer