Catatan PKL Anak Gizi : PKL di Rumah Pemulihan Gizi

Hari ini, tanggal 20 September 2016, kelompok kami mendapat tugas untuk Praktek Kuliah Lapangan atau tepatnya sih study lapangan. Nah PKL nya ini bertempat di RPG atau Rumah Pemulihan Gizi Balita. Apa itu RPG? Memang belum banyak yang mengetahui tentang RPG, karena saya juga awalnya tidak tau, ada tempat bagus sekali seperti ini. Cerita sedikit tentang RPG, jadi Rumah Pemulihan Gizi Balita ini semacam tempat untuk mengembalikan status gizi balita menjadi lebih baik. RPG beralamat di Jalan Jl. Mayjend Sutoyo No.32, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan di sini yaitu screening balita setiap rabu dan jum'at dari posyandu di sekitar atau dari rujukan puskesmas. Kemudian setelah diperoleh satus gizinya, yang terdeteksi gizi kurang dan gizi buruk akan diberi perlakuan khusus. Untuk yang gizi normal, dianjurkan cek setiap 1 bulan sekali, yang gizi kurang 1 sampai 2 minggu sekali, sedangkan yang gizi buruk menjalani rawat jalan atau rawat inap. Namun jika menghendaki, balita yang gizi kurang juga diperbolehkan mengikuti rawat jalan.

Di RPG ini, balita akan di beri formula sesuai kondisi tubuh, dimulai dari formula 75 atau F 75, F100 sampai  F 125. Frekuensi pemberiannya yaitu 6 atau 8 kali sehari setiap 2 jam sekali. Untuk balita yang rawat jalan, datang setiap jam 8 pagi sampai jam 2 siang bersama ibunya. Selama di RPG, selain mendapat asupan makanan, balita juga diajarkan untuk lebih aktif dengan disediakan fasilitas bermain serta dibiasakan istirahat siang supaya pertumbuhan lebih optimal. Tidak hanya balita yang di beri pendidikan dan perubahan kebiasaan, ibu juga di diberi tambahan pengetahuan dengan penjelasan mengenai gizi dan pertumbuhan anak, serta penyediaan perpustakaan untuk mengisi waktu ibu saat anak-anak sedang dididik atau istirahat.

Sewaktu Ibu Lilis, ahli gizi RPG menjelaskan mengenai Rumah Pemulihan gizi ini, aku sangat kagum, karena ternyata ada program yang gak cuma omong doang, tapi langsung action memperbaiki gizi balita sekaligus pengetahuan dan perilaku ibunya. Karena kalau anak gizinya sudah membaik tetapi perilaku pemberian makan ibu tetap seperti dulu, bisa turun lagi status gizi anaknya. Kekagumanku bertambah lagi, karena semua program di RPG ini GRATIS, bahkan ibu mendapat uang transport. Nah para balita disini akan dirawat sampai status gizinya normal. Untuk jangka waktunya tidak tentu, tergantung dari kepatuhan ibu dalam memberikan asupan pada anaknya. Ada yang sebulan sudah baik, tapi ada juga yang sampai 3 bulan baru bisa “lulus”.

Oh iya, supaya lebih tau aja, fasilitas di Rumah Pemulihan Gizi ini bisa dibilang cukup lengkap. mulai dari ruang administrasi, ruang rapat, ruang periksa dokter anak dan dokter gigi lengkap dengan peralatannya, taman bermain, ruang bermain, ruang baca, ruang konsultasi, dapur untuk membuat makanan dan formula WHO, ruang makan anak, ruang menyusui, ruang tidur untuk rawat inap dan tidur siang, dan mushola. Ada juga spot bagus buat foto loh :D.
Taman Bermain

Ruang Konsultasi

Ruang Baca

Ruang Bermain
Nah kembali ke kegiatan PKL-ku tadi, disini kami ditugaskan untuk mencari dan mendalami kasus gizi kurang ataupun gizi buruk pada anak yang dirawat di RPG. Setelah memperoleh kasus, kami mendalami, mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kasus, kemudian kami membuat rencana terapi diet untuk pasien. Ternyata dari pihak RPG, yaitu diwakili Bu Lilis, sudah membagikan kasus untuk masing-masing kelompok yang akan PKL disana. Jadi dari angkatan saya ini dibagi menjadi 6 kelompo, PKL nya berbeda-beda harinya. Alhamdulillah, jadi lebih enak ngerjain tugasnya,  hehehe.

Kelompok kami diberi 2 kasus untuk kelompok kecil, balita kurus dan sangat kurus. Untuk kelompok kami mendapat balita yang sangat kurus, namanya dek R. Dek R ini berusia 14 bulan, tapi beratnya hanya seperti bayi berusia 6 bulan. Sudah bisa duduk, tapi belum bisa berdiri sendiri. Berdasarkan informasi dari bu Lilis, awal datang ke RPG 3 hari yang lalu, dek R ini lemas banget, tapi sekarang sudah mulai ceria dan aktif. Adek R ini pasien rawat jalan di RPG, datang jam 8 pagi kemudian pulang jam 2 siang. Supaya bisa membahas kasus Dek R ini, kami ngobrol-ngobrol santai dulu dengan ibunya. Biar Dek R juga santai, kita ngobrolnya di ruang bermain unyu, banyak mainan, dekorasinya juga lucu, mirip TK gitulah.

Setelah ngobrol sambil menemani Dek R bermain, kami mendapatkan banyak sekali informasi dan pengetahuan baru. Ternyata, permasalahan gizi itu tidak hanya berasal dari pola makan, tapi juga pola asuhnya. Pola makan terbentuk dari pola asuh, jika pola asuhnya kurang tepat, maka pola makannya kemungkinan besar bermasalah. Seperti kasus adek R ini, sejak kecil pola makannya kurang baikr, karena ibunya hanya memberikan makanan seadanya. Maksudnya, saat makan, jika dek R sudah tidak mau makan, dianggap sudah kenyang oleh ibunya, sehingga walaupun baru makan sedikit sudah berhenti makan. Selain itu, adek R ini suka sekali minum es atau minuman dingin, sampai kalau minum susu pun harus air dingin. Hal ini mungkin karena kebiasaan makan es krim seminggu minimal 3 kali.

Sewaktu di RPG, adek R ini diberi terapi diet F100, diminum 8 kali sehari setiap 2 jam sekali, yaitu mulai jam 6 pagi sampai jam 8 malam. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk ibu adek R, karena F100 dikonsumsi dalam kondisi hangat, sehingga dek R biasanya menangis jika sedang diberi formula. Namun Ibu adek R ini berjuang keras supaya formulanya di habiskan. Kemudian setelah menghabiskan formulanya, dek R rutin tidur siang. Hal ini memang sangat dianjurkan dari pihak RPG, karena tidur siang menunjang pertumbuhan. Jadi supaya seimbang antara aktivitas fisik dengan istirahat, supaya asupan makanan tidak hanya dihabiskan untuk bermain, namun juga untuk tumbuh kembang.

Setelah dek R tiduk siang, kami membahas beberapa permasalahn gizi, sambil menunggu jam 2 siang. Kenapa jam 2 siang? karena kami pulang jam 2 siang, sama seperti pegawai RPG. Sebelum pulang kami menimbang berat badan dan juga tinggi badan dek R. Namun sepertinya dek R sedang rewel, sehingga saat akan diukur antropometrinya dek R ini menangis dan meronta-ronta, sampai sang Ibu tidak tega. Yaah, maafkan kami ya dek R. Nah, sampailah kita diakhir sesi PKL RPG pada hari ini. Kami pun berpamitan pada Bu Lilis dan pegawai RPG lainnya, mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingannya pada hari ini. Tak lupa, kamipun menyempatkan sesi foto bareng Bu Lilis, buat kenang-kenangan.

Yak, sekian cerita PKL ku kali ini. By the way, ini pengalaman PKL ku yang kedua, setelah semester kemarin PKL di puskesmas Ngemplak 2, Sleman, Yogyakarta. Oke sekali lagi sekian, semoga tulisan ini bermanfaat ^-^

Referensi : https://gudeg.net/direktori/1453/rumah-pemulihan-gizi-kota-yogyakarta.html

Komentar

Postingan Populer