Karya Ilmiah Sederhana

Kesadaran Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wonosari dalam Penerapan Budaya Sekolah Berwawasan Lingkungan



Disusun oleh :
Khoirunia Rahmadan (XB)
Nisrina Zulfa Salsabila (XC)
Diah Nurul Fathoni (XE/10)
Oktavia Rahmawati (XE/20)


SMA N 1 WONOSARI
Tahun ajaran 2011/2012



BAB I PENDAHULUAN
A.                 LATAR BELAKANG
Tingkat penggunaan kendaraan berpolusi di Gunungkidul semakin meningkat. Polusi merupakan perubahan tata lingkungan oleh kegiatan manusia maupun proses alam sehingga kualitas lingkungan turun dari tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang berfungsi lagi.
Faktor utama yang menyebabkan penggunaan kendaraan berpolusi ini adalah anak zaman sekarang yang ingin mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju. Berpergian kemanapun selalu menggunakan kendaraan bermotor seperti pergi ke sekolah, ke pasar swalayan, ke rumah kerabat, ataupun ke rumah teman. Penggunaan kendaraan berpolusi menyumbang CO2 ke udara yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global.
SMA Negeri 1 Wonosari yang direncanakan akan mengusung budaya sekolah berwawasan lingkungan pastinya berusaha mengurangi pemanasan global. Langkah yang mungkin dapat ditempuh SMA Negeri 1 Wonosari dalam mengurangi pemanasan global adalah dengan mengurangi emisi COdari penggunaan kendaraan bermotor yang dikendarai warga sekolah.
Seberapa banyak warga SMA Negeri 1 Wonosari khususnya kelas X menyumbang emisi COdari pemakain kendaraan bermotor yang dikendarai ke sekolah,
B.                  RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kesadaran siswa kelas X SMA Negeri 1 Wonosari terhadap rencana penerapan budaya sekolah berwawasan lingkungan?


C.                  TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah :
Untuk mengetahui kesadaran siswa kelas X SMA Negeri 1 Wonosari dalam penerapan budaya sekolah berwawasan lingkungan
D.                 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian yang kami lakukan adalah :
Memberi informasi mengenai seberapa besar kesadaran siswa kelas X SMA Negeri 1 Wonosari dalam penerapan budaya sekolah berwawasan lingkungan.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Emisi

       Emisi adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin.   
       Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
       Emisi CO2 adalah sisa hasil pembakaran karbondioksida yang berasal dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Emisi CO2 tersebut merupakan salah satu penyebab pencemaran udara yang mengakibatkan pemanasan global.
           
B. Pemanasan global
       Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosferlaut, dan daratan Bumi. Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusiaMeningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

C. Lahan Hijau

       Lahan hijau adalah lahan terbuka tanpa bangunan yang mempunyai ukuran bentuk dan batas geografis tertentu yang di tanami berbagai tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon besar, baik pohon buah ataupun kayu sebagai karakter utama. Fungsi utama lahan hijau yaitu sebagai daerah peresap air dan memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya udara.
  
BAB III METODE PENELITIAN  

A.      JENIS PENELITIAN
          Jenis penelitian yang diterapkan dalam karya ilmiah ini adalah observasi dengan kuisioner.
B.  WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
     1) Waktu
          Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga bulan Mei
     2) Tempat
          Tempat diadakannya penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Wonosari
C. SAMPLE PENELITIAN
     Sample dalam penelitian ini antaranya adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonosari kelas X tahun ajaran 2011/2012.
D. METODE PENELITIAN
       Pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner kepada sebagian siswa kelas X SMA 1 Wonosari tahun ajaran 2011/2012. Kemudian diperoleh data dan data tersebut dibuat prosentase selanjutnya dari prosentase tersebut dibuat diagram lingkaran.



BAB IV PEMBAHASAN
A.       DATA KUISTIONER

Tempat tinggal
Rumah : 89/110 x 100% = 80,9 %
Kos : 21/110 x 100% = 19,1%

                                                                                                      
Jarak rumah/kos
0-5 km : 52/110 x 100% = 47,3 %
>5 km : 58/110 x 100% = 52,7%

Kemauan Mendukung Mengurangi Emosi CO2
Bersedia : 37/52 x 100% = 71,2%
Tidak bersedia : 15/52 x 100% = 28,8%

Hari Mendukung Mengurangi Emisi CO2
Kamis : 2/37 x 100% = 5,4%
Jum’at : 19/37 x 100% = 51,4%
Sabtu : 16/37 x 100% = 43,2%

B.        PEMBAHASAN
Dari 110 siswa kelas X yang menjadi sampel penelitian “Langit Biru Sma Negeri 1 Wonosari (Mengurai Emisi C02 Sebagai Salah Satu Kegiatan Menuju Sekolah Berwawasan Lingkungan)” 89 siswa yang sampel penelitian bertempat tinggal dirumah dan 21 siswa lainnya tinggal di kos.
Dari 110 siswa yang menjadi sampel penelitian baik yang tinggal di rumah atau di kos, 52 diantaranya memiliki jarak tempat tinggal berkisar antara 0km sampai 5km. Dan 58 yang lainnya memiliki jarak rumah diatas 5km.
37 siswa dari 52 yang memiliki jarak tempat tinggal berkisar antara 0km sampai 5km menyatakan bersedia mendukung mengurangi emisi COdikarenakan terdata bahwa rata-rata tempat tinggal mereka dapat dijangkau oleh transportasi umum dan sebagian dari mereka memiliki sepeda ontel yang digunakan untuk berpergian denga jarak yang relatif dekat.

Sedangakan 15 siswa menyatakan tidak bersedia mendukung mengurangi emisi CO2 dikarenakan terdata bahwa sebagian kecil dari 15 siswa tersebut tidak memiliki sepeda ontel serta tidak ada trasportasi umum yang menjangkau rumah mereka.
Dari 37 siswa yang menyatakan setuju untuk mendukung mengurai emisi CO2 yang memilih hari Kamis sebanyak 2 siswa, memilih hari Jum’at sebanyak 19 siswa, dan memilih hari Sabtu sebanyak 16 siswa.


BAB V KESIMPULAN
Dari data penelitian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan usaha pengurangan emisi gas karbondioksida memungkinkan untuk dilaksanakan, karena dari 52 siswa yang menjadi sampel penelitian yang jarak rumahnya kurang dari 5 km dari sekolah , 71,2 % siswa mendukung  untuk pelaksanaan upaya tersebut baik yang tinggal di kos maupun yang tinggal di rumah. Kegiatan tersebut bisa dilaksanakan karena dari 52 siswa ada 37 yang memungkinkan untuk mengikuti kegiatan pengurangan emisi gas karbondioksida baik yang tinggal di kos maupun yang tinggal di rumah. 
Menurut data penelitian di atas, hari yang memungkinkan untuk dilaksanakan pengurangan emisi CO2 adalah pada hari Jum’at karena dari 37 siswa ada 19 orang yang memilih hari Jum’at dan 18 siswa memilih hari Kamis dan Sabtu.

DAFTAR PUSTAKA





Komentar

Postingan Populer