Laporan Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol

LAPORAN PRAKTIKUM
Fermentasi Alkohol








Disusun oleh:
1.        Diah Nurul Fathoni       (XII IPA 2/04)
2.        Fauzun Rokhman        (XII IPA 2/12)
3.        Illuminata Wynnie         (XII IPA 2/19)
4.        Lisna Styaningsih         (XII IPA 2/28)




SMA N 1 WONOSARI
2013/2014


A.      TUJUAN

Membentuk hasil fermentasi yang dilakukan oleh sel-sel ragi.

B.      DASAR TEORI

Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi anaerob adalah Fermentasi yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan fermentasi asam/cuka. Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah Saccharonnyces Cerevisae (Ragi). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.

Fermentasi alkohol

Mekanisme fermentasi alkohol, Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Asam laktat adalah zat kimia yang merugikan karena bersifat racun.Pada fermentasi alkohol dihasilkan 2 ATP, 2NADH, 2 CO2dan 2 Alkohol/etanol.

C.      ALAT DAN BAHAN

1.       Labu Erlemenyer
2.       Pipa U dan J
3.       Tutup gabus berlubang
4.       Plastisin
5.       Termometer
6.       Air kapur
7.       Fenolptalin (PP)
8.       Glukosa
9.       Gist/ ragi roti
10.   Air hangat

D.      CARA KERJA

1.       Merangkai percobaan sebagai berikut
2.    Melarutkan 10 gr glukosa ke dalam 50 ml air hangat, menambahkan 2 gr ragi roti pada tabung A.
3.       Tabung B diisi air kapur yang ditetesi PP hingga warna merah muda.
4.       Menunggu reaksi yang terjadi selama 30 menit.
5.       Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.

E.       DATA HASIL PENGAMATAN

Keadaan
Keterangan
Tabung A
Tabung B
Sebelum percobaan
-          Bau
-          Warna
-          Suhu
Tidak berbau
Krem
400C
Tidak berbau
Ungu
-
Sesudah percobaan
-          Bau
-          Warna
-          Suhu
Tape
Kecoklatan keruh
250C
Sedikit bau tape
Ungu muda
-
F.       ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada tabung A berisi campuran air bersuhu 40oC, ragi, dan glukosa yang pada awalnya berwarna krem dan tidak berbau. Namun setelah kurang lebih 30 menit dipasangi selang dan dihubungkan dengan tabung B yang berisi air kapur yang telah ditetesi fenolptalin, warna larutan berubah menjadi coklat keruh. Selain itu tercium bau tape yang lumayan menyengat. Sedangkan pada tabung B, warna larutan yang semula ungu menjadi ungu muda. Selain itu sedikit tercium bau tape.
Campuran air, glukosa, dan ragi yang berwarna krem lama kelamaan menjadi coklat keruh karena pada larutan tersebut telah terjadi fermentasi alkohol yang mula-mula mengubah glukosa menjadi asam piruvat. Karena dalam tabung tidak ada O2, maka berlangsung respirasi anaerob yang dilakukan oleh sel ragi yang dapat mengubah asam piruvat menjadi 2 ATP, 2NADH, 2 CO2 dan 2 alkohol/etanol. Alkohol yang dihasilkan dari respirasi anaerob menyebabkan timbulnya bau tape dari tabung A. Kemudian, warna larutan pada tabung B menjadi lebih pudar karena adanya hasil fermentasi alkohol yang berupa CO2, yang mampu mengubah larutan kapur dan fenolptalin yang tadinya berwarna ungu menjadi ungu pudar. Pada tabung B, bau tape juga sedikit tercium Hal ini menunjukan adanya zat etanol setelah reaksi berlangsung yang mengalir dari tabung A menuju tabung B.

G.     PERTANYAAN
1.             Apa fungsi air kapur pada percobaan yang kita lakukan yang ditetesi fenolptalin (PP)?
Jawab: Membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
2.             Apa yang terjadi pada air kapur setelah percobaan?
Jawab: Air kapur yang telah ditetesi fenolftalein, setelah percobaan muncul gelembung-gelembung udara. Lalu warna berubah menjadi lebih keruh. Hal ini terjadi karena hasil proses fermentasi mengalir ke tabung B. Hal ini membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
3.             Apa yang dihasilkan pada proses fermentasi tersebut, dan darimana anda mengetahuinya?
Jawab: Alkohol, diketahui dari bau tape yang dihasilkan dari tabung A (isi sel ragi dan glukosa)
CO2, diketahui dari gelembung yang dihasilkan di tabung B (indicator PP dan zat kapur)
4.             Tuliskana reaksi kimia fermentasi alkohol?
Jawab: C6H1206 ----->   2C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
5.             Berapa molekul ATP yang dihasilkan?
Jawab : 2 ATP
6.             Jika glukosa dipecah secara anaerob menghasilkan energi yang lebih sedikit dibandingkan bila dipecah secara aerob. Jelaskan pertanyaan tersebut mengapa demikian?
Jawab : karena repirasi aerob merupakan katabolis sempurna yang menghasilkan CO2 dan H2O. Jadi pembakaran yang dihasilkan optimum sehingga energi yang dihasilkan juga maksimum. Sebaliknya pada  respirasi aerob, hasil fermentasinya adalah karbon yang masih reduktif, sehingga energi terikat masih tertinggal didalamnya. Jadi energi yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan pada respirasi aerob.

H.     SIMPULAN
Hasil fermentasi anaerob (alkohol) pada percobaan tersebut menghasilkan alcohol (etanol) serta melepaskan CO₂ dan menghasilkan energy (ATP).

Komentar

Postingan Populer